 
														- SOSIALISASI KAMPUNG KB DESA LANGIR TAHUN 2025
- TURNAMEN LANGIR CUP 4 TAHUN 2025
- REVIEW RPJMDES TAHUN 2025
- MUSYAWARAH DESA PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2026
- GAPOKTAN WAWUA PADA FESTIVAL JELAJAH MAUMERE TAHUN 2025
- PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANGIR 2025
- LAUNCHING AIR MINUM BERSIH DESA LANGIR
- PEMBANGUNAN JARINGAN SUMBER AIR BERSIH DESA LANGIR
- LAPORAN KETERANGAN PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN DESA TAHUN ANGGARAN 2024 DESA LANGIR
- PEMASANGAN BALIHO APBDES PERUBAHAN DESA LANGIR TAHUN 2025
FILOSOFI PENDIDIKAN NASIONAL KI HADJAR DEWANTARA 
Kesimpulan dan Refleksi 
		
	
Keterangan Gambar : dede ari
Mempelajari modul Refleksi filosofis pendidikan nasional KHD, semakin mempertegas kekurangan juga hal-hal yang perlu diperbaiki oleh pendidik dalam mengembangkan pembelajaran. Pembelajaran yang cenderung monoton dan menganggap bahwa kemampuan siswa hanya dapat diukur melalui tes kognitif menjadi pembiasaan yang sulit ditinggalkan. Tanpa disadari praktik yang dilakukan tersebut sangat merugikan murid, pendidik semakin berlaku apatis dengan membiarkan murid belajar tanpa memahami apa yang sedang dipelajari. gaya belajar anak tidak penting bagi pendidikan, sehingga pola satu arah menjadi jawaban untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Sebelum mempelajari modul saya yakin jika murid hanya membutuhkan nilai, dan guru hanya perlu memberikan nilai atas pencapaian setelah mengerjakan penilaian. Modul ini benar-benar memberikan pelajaran berharga bahwa kita sangat egois dan apatis terhadap anak murid yang sesungguhnya membutuhkan pertolongan dan tuntunan.
Setelah mempelajari modul ini, tentunya sebagai tuntutan moral sebagai pendidik dengan tugas mulia menuntun kodrat anak sampai pada selamat dan bahagia, maka seharusnya pendidik mulai untuk merubah pola pikir, bahwa anak didik adalah ciptaan yang patut dituntun untuk mencapai merdeka. Kita patut memikirkan secara mendalam bagaimana mengembangkan kemampuan dan mengakomodir kebutuhan murid dalam pembelajaran, tanggung jawab selain mengajarkan materi pelajaran tetapi menjadi role model adalah hal utama untuk mengajarkan pengalaman pengalaman nilai-nilai budaya positif yang patut ditiru. Memperkenalkan murid pada lingkungan sekitar, mengunjungi tokoh masyarakat atau warga yang terkena bencana, merupakan hal - hal sederhana sebagai perwujudan nilai kebersamaan dengan mengutamakan interaksi dan komunikasi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sebagai langkah awal, kita akan memulai dengan membiasakan murid untuk menuliskan aktivitas dan kejadian yang dialami sehari-hari melalui buku diary dan akan dibiasakan murid untuk berbagi pengalaman menarik selama seminggu. hal ini akan membantu mereka meningkatkan kemampuan literasinya, juga mampu mrefleksikan kembali aktifitas yang dilakukannya. Selain itu membuat kesepakatan kelas dan mading kelas dapat dimulai dalam kegiatan di kelas, yang melatih kreatifitas dan kemampuan berpikir kritis, menemukan ide untuk membatasi diri sendiri.
Dede Ari, 1/6/2022
Video Terkait:
Berita Terkait
- Program Sekolah Penggerak0
- PENETAPAN APBDES TAHUN ANGGARAN 2022 DESA LANGIR0
- BUPATI SIKKA MENINJAU LANGSUNG LOKASI TERDAMPAK BANJIR DESA LANGIR0
- MUSYAWARAH PEMBAHASAN DAN PENETAPAN RKPDES TAHUN ANGGARAN 2022 DESA LANGIR0
- KONSTRUKSI RUMAH BAMBU SEMEN TA. 2021 KAMET-LURUNDUNA-LANGIR0
- KONSTRUKSI RUMAH BAMBU SEMEN TA. 2019 MAGEDOA0
- BANTUAN BIBIT TANAMAN PISANG0
- PERESMIAN JALAN BAOLOKA - LURUNDUNA DESA LANGIR TAHUN ANGGARAN 20190
- JALAN USAHA TANI0
- Latihan Soal0
Berita Populer
- Tim Perumus RKP Desa TA 2019
- PUSKESOS SLRT
- Permendagri N0 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
- Kerajaan Kangae Jatuh Ketangan Belanda
- Pelatihan Puskesos
- TARIAN ADAT ASLI MAUMERE
- FPL MENUJU 73
- Buku Siswa Pendidikan Pancasila Kelas VII Kurikulum Merdeka
- RITUAL ADAT WATUMAHE DESA LANGIR-SARI-HABIBUANG
- DSOLOIS BAND - LANGIR
 
				
				
				 
 DESA LANGIR
					DESA LANGIR 
			










