- BIMTEK RT RW DESA LANGIR TAHUN 2025
- BIMTEK LEMBAGA ADAT DESA LANGIR TAHUN 2025
- PELATIHAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2025
- MUSRENBANG RKPDES TAHUN ANGGARAN 2026
- PELATIHAN TIM VERIFIKASI DAN PENYUSUN RKPDES TAHUN 2026
- SOSIALISASI HASIL REVISI PERDES ADAT DESA LANGIR TAHUN 2025 PADA MASING-MASING DUSUN
- PEMBAHASAN REVISI PERDES ADAT DESA LANGIR TAHUN 2025
- PENYALURAN BANSOS PANGAN
- BIMTEK PERANGKAT DESA 2025
- SOSIALISASI KAMPUNG KB DESA LANGIR TAHUN 2025
Sejarah
Lahirnya Desa Gaya baru pada tahun 1967 mendasari terbentuknya Desa Langir. Sebelum menjadi wilayah pemerintahan Desa, Desa Langir merupakan bagian dari Hemente Wetakara yang kala itu dipimpin oleh seorang Kapitan bernama Gregorius Geo (almarhum), yang biasa disapa Kapitan Geo. Pada mulanya, Penamaan Desa Langir berawal dari kebiasaan para tokoh adat yang biasanya melakukan rembug/musyawarah/*kula babong (dalam bahasa krowe), di sebuah pondok penyulingan arak/*moke(sebutan warga setempat) yang saat itu menjadi satu-satunya tempat penyulingan yang biasa didatangi dan menjadi tempat perjumpaan semua tokoh dari berbagai wilayah (Nita, Geliting, dll), baik untuk bertransaksi jual beli moke maupun silaturahmi. tempat ini oleh masyarakat setempat ataupun para pendatang mengenalnya dengan sebutan kuwu wetak, napun langir. Adapun sebutan Napun Langir ini dilatari oleh tumbuh rimbunnya sebuah pohon langir yang menaungi pondok moke tersebut. Langir sendiri merupakan nama sebuah pohon yang mempunyai daun, buah serta batang mirip dengan pohon Sengon. Pohon Langir ini mudah tumbuh, baik melalui biji maupun akarnya. Dengan melihat karakter dari pohon Langir yang rimbun dan rindang serta memberi kesejukan dan kenyamanan, juga dapat mengumpulkan banyak orang untuk berada disekitarnya, maka para pemangku adat serta tokoh-tokoh masyarakat sepakat memberi nama Desa ini dengan nama “Desa Langir”.
DESA LANGIR